Kabupaten Natuna memiliki panorama keindahan alam yang sangat luar biasa.
Salah satu diantaranya adalah Pulau Akar, pulau ini menjadi salah satu bagian situs Geosite dari Geopark Nasional Indonesia di Natuna.
Sebagai informasi tambahan, Kawasan Natuna telah menjadi Geopark Nasional yang diperoleh dari Komite Nasional Geopark Indonesia.
Beginilah keindahan Pulau Akar, pulau ini memiliki jarak sekitar 50 meter dari bibir pantai di Desa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Untuk sampai ke Pulau akar kita hanya perlu melintasi jembatan sekitar kurang lebih 50 meter, saat hendak melintasi jembatan kita terlebih dahulu di sambut oleh sebuah gerbang kokoh yang didominasi warna biru, dengan sebuah tulisan berwarna putih dan dipadu dengan warna kuning di bagian tengah yang bertuliskan "Objek Wisata Pulau Akar".
Setelah melalui jembatan, kita akan sampai di Pulau Akar, terlihat pulau ini memiliki semacam jembatan kecil sebanyak 3 buah, bagian ujungnya terdapat atap, sehingga sangat cocok untuk bersantai dan berteduh.
Yang menjadi alasan kenapa Pulau Akar dijadikan Geosite? Karena di pulau ini terdapat mineral dan bebatuan yang unik, bebatuan itu merupakan batu basal dengan struktur pillow lava, tersusun oleh piraksen, gelas vulkanik (paloganit).
Pulau yang berdiameter kurang lebih 10 meter itu dihampari dengan batuan mineral berupa batu basalt dan pepohonan kecil di tengahnya.
Selain itu, ketika kita menghadap pulau dari gerbang, kita akan melihat sisi bagian kiri pulau terdapat sebuah monumen batu yang berbentuk tulisan "Welcome to Pulau Akar" yang berwarna biru.
Sehingga menambah spot foto bagi pengunjung yang datang ke Situs Geosite Pulau Akar.
Hempasan ombak yang diterpa angin menghantam pinggiran pulau sehingga mengeluarkan suara yang seakan memberikan ketenangan dan enak didengar.
Hempasan ombak yang diterpa angin menghantam pinggiran pulau sehingga mengeluarkan suara yang seakan memberikan ketenangan dan enak didengar.
Air laut yang bening seakan memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat langsung permukaan tanah di bawah laut, di sana juga terlihat sejumlah ikan kecil yang sedang berenang.
Untuk sampai ke Pulau Akar dari pusat Kota Ranai bisa dilakukan dengan menggunakan kederaan roda dua dan roda empat dan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 sampai 60 menit saja.
Hempasan ombak yang diterpa angin menghantam pinggiran pulau sehingga mengeluarkan suara yang seakan memberikan ketenangan dan enak didengar.
Air laut yang bening seakan memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat langsung permukaan tanah di bawah laut, di sana juga terlihat sejumlah ikan kecil yang sedang berenang.
Untuk sampai ke Pulau Akar dari pusat Kota Ranai bisa dilakukan dengan menggunakan kederaan roda dua dan roda empat dan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 sampai 60 menit saja.
Sebuah papan informasi di bagian tengah pulau menjelaskan bahwa, Interpretasi awal bebatuan basal yang ada di Pulau Akar adalah hasil aktivitas vulkanisme bawah laut akibat subduksi, sebelum kehadiran Granit Ranai, yang berumur lebih kurang 188-144 juta Tahun yang lalu atau periode Jura.
Dengan berbagai keunikan Pulau Akar, sangat cocok untuk dikunjungi untuk menikmati panorama keindahan alam ciptaan Tuhan.
Tentunya keindahan alam seperti Pulau Akar sangat perlu dilestarikan, guna anak cucu kedepan juga bisa menikmati serta merasakan keindahan alamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar